Jumat, 12 Februari 2010

twittter : meykha94
LARANGAN MERAYAKAN VALENTINE

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pamekasan, Madura, Jawa Timur mengimbau umat Islam tidak merayakan hari Valentine, yang selama ini biasa dirayakan oleh sebagian warga di wilayah tersebut. Larangan perayaan hari Valentine ini disampaikan Ketua MUI Cabang Pamekasan, K.H. Lailurrahman, Kamis (11/2) menyusul banyaknya penyalahgunaan tentang perayaan hari Valentine oleh kaum remaja dan pemuda."Di samping itu, hari Valentine bukan tradisi umat Islam," katanya

Ia menjelaskan, hidup dengan penuh rasa kasih sayang, dalam ajaran agama Islam sebenarnya diperintahkan oleh Allah SWT. Namun konotasi hari Valentine pada 14 Februari, adalah kepada dewa-dewa. Sehingga perayaan hari Valentin bagi umat Islam, jelas masuk kategori menyimpang.

Oleh sebab itu, Ketua MUI Pamekasan, KH Lailurrahman mengimbau, agar umat Islam tidak merayakan hari Valentine. Kendatipun tidak menegaskan, bahwa memperingati hari Valentine hukumnya haram. Namun pengasuh pondok pesantren Ummul Qura Blumbungan ini menegaskan, bahwa segala sesuatu yang menjadikan pijakan perbuatan di luar aqidah Islam, maka perbuatan tersebut menyimpang dari nilai-nilai agama Islam. "Merayakan hari Valentine itu kan, juga sama dengan berhura-hura. Apalagi, misalnya digelar dengan melakukan perbuatan-perbuatan di luar batas kewajaran," kata Lailurrahman.

Menurut wikipedia, ada beberapa versi tentang hari Valentine yang kini banyak dirayakan kaum muda dan remaja di Indonesia dan dunia, setiap tanggal 14 Februari. Salah satunya sebagaimana mengutip Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), hari Valentine berasal dari peringatan santo Valentinus seorang tokoh terkemuka di Roma pada tahun 143 Masehi. Gagasan terkemuka dari tokoh Valentinus ini, bahwa hidup dengan cinta dan kasih sayang merupakan dambaan bagi semua orang dan gagasan ini diminati kebanyakan kaula muda ketika itu.

Ada juga yang menyebutkan, bahwa hari Valentine diimpor oleh Amerika Utara dari Britania Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 - 1904) dari Worcester, Massachusetts.

Ketua MUI Pamekasan KH Lailurrahman lebih lanjut menjelaskan, jika dirunut dari sejarahnya, maka keberadaan hari Valentine jelas tidak ada kaitannya sama sekali dengan Islam dan nilai-nilai budaya Islam. "Wajar apabila MUI melarang pada pemuda Muslim merayakan hari Valentine tersebut," katanya.

Kamis, 21 Januari 2010

ETIKA TERHADAP GURU

Supaya menjadi murid yang berbakti kepada guru dan berakhlak mulia, maka perlu diperhatikan etikanya, yaitu seorang murid terhadap gurunya, diantaranya adalah :

1. Mendengarkan pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan perhatian penuh.

Dengan demikian si murid dapat memperoleh pemahaman yang benar. Juga guru tidak capek karena murid cepat mengerti.

2. Dihadapan guru hendaknya bersikap rendah hati

Sebab murid yang beradab dan rendah hati akan mendapat ilmu yang bermanfaat. Selain itu, hendaknya engkau selalu berhati-hati , tidak menantang dan membangkang selama pelajaran yang di sampaikan oleh sang guru tidak bertentangan dengan syari’ah dan aqidah.

3. Berdiri untuk memberi penghormatan pada sang guru.

Dalam suatu majlis, ketika guru datang sebaiknya berdiri untuk menyambut kedatangannya. Jangan duduk sampai ia mengizinkan duduk. Setelah itu duduklah di hadapannya dengan sopan, dan tidak mendahului guru didalam pembicaraan, atau bahkan memutuskan penbicaraannya.

4. Ajukan pertanyaan dengan perkataan yang lembut.

Jika tidak mengerti suatu masalah yang diajarkan guru, maka hendaknya mengjukan pertanyaan kepadanya dengan perkataan yang lemah lembut dan jelas, agar guru mengerti apa yang ditanyakan.

5. Jawablah pertanyaan guru dengan baik.

Jika guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang baru disampaikan, maka jawablah pertanyaannya dengan baik. Jangan mendahului menjawab jika guru bertanya kepada orang lain, karena sikap yang demikian itu menunjukkkan kesombongan dan adab yang rendah, seakan-akan dirimu merasa paling pandai.

6. Berilah salam kepada sang guru setiap kali bertemu.

Hendaknya mendahului memberikan salam dan menjabat tangannya setiap kali bertemu sang guru, serta menghadapinya dengan wajah ceria penuh senyum.

7. Menjenguk guru yang sakit.

Jika guru sedang sakit maka segeralah dijenguk , tanyakan tentang kesehatannya, dan do’akan agar dia cepat sembuh.

8. Bermusyawarah dengan guru.

Jika menghadapi urusan-urusan yang sulit untuk di atasi sendiri maka hendaknya bermusyawarah dengan guru.

9. Mendengarkan nasehat-nasehat guru dengan baik.

Apabila yang disampaikan itu tidak sesuai dengan kata hati, atau tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi, maka sampaikanlah keberatan itu denga tutur bahasa yang baik, agar tidak menyinggung perasaannya.

10. Jangan memanggil gurumu dengan namanya.

Karena itu merupakan perbuatan yang tidak sopan serta tidak punya rasa hormat kepada sang guru.

11. Jangan berjalan didepannya.

Berjalan didepan guru itu menujukkan ketidak sopanan, serta berbau takabbur, sepertinya ia lebihmulia dari pada gurunya.

12. Jangan engkau duduki tempat duduknya.

Maksudnya tempat duduk yang sering dipakai duduk saat dia mengajar.

13. Jangan banyak berbicara dengannya, serta jangan menyebarkan rahasianya.

Murid yang menyebarkan rahasia atau aib gurunya sama dengan melecehkan kehormatan sang guru dan merobek kepercayaannya.

14. Jangan berdusta kepada guru.

Katakana apa adanya jika ia bertanya sesuatu, meskipun itu terasa pahit. Murid yang berani berdusta kepada gurunya, maka ia akan lebih berani lagi berdusta kepada orang lain. Inilah awal yang tidak baik bagi pertumbuhan jiwa seseorang.

15. Jangan marah jika ditegur guru.

Ketika guru menegur atau menasihati janganlah marah, tetapi hendaknya bersikap diam dan mengucapkan trima kasih. Atas teguran atau nasehatnya. Hal itu menunjukkan bahwa sang guru sangat menyayangi, dia tidak ingin muridnya terjerumus dalam kesalahan atau perbuatan dosa.

16. Hindari berburuk sangka kepada gurumu.

Karena berburuk sangka terhadap guru merupakan perbuatan yang tercela. Sebab ia lebih mengetahui apa yang dilakukannya.

17. Jangan menganggap teguran guru itu adalah suatu kebencian.

Sebab teguran guru itu bertanda ia menyayangi muridnya, sehingga ia perlu mengingatkann muridnya agar tidak terjerumus pada perbuatan munkar dan tercela.

18. Do’akan guru yang meninggal dunia.

Jika mendapat kabar kalau guru telah meninggal dunia, maka do’akanlah dia agar kebaikkannya dibalas oleh Allah SWT dengan berlipat ganda.

Minggu, 17 Januari 2010

ETIKA KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

Menuntut ilmu adalah satu keharusan bagi kita kaum muslimin. Banyak sekali dalil yang menunjukkan keutamaan ilmu, para penuntut ilmu dan yang mengajarkannya.

Adab-adab dalam menuntut ilmu yang harus kita ketahui agar ilmu yang kita tuntut berfaidah bagi kita dan orang yang ada di sekitar kita sangatlah banyak. Adab-adab tersebut di antaranya adalah :

1. Ikhlas karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Hendaknya niat kita dalam menuntut ilmu adalah karena Allah Azza Wa Jalla dan untuk negeri akhirat. Apabila seseorang menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan gelar agar bisa mendapatkan kedudukan yang tinggi atau ingin menjadi orang yang terpandang atau niat yang sejenisnya, maka Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam telah memberi peringatan tentang hal ini dalam sabdanya :

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah, tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, dia takkan mendapatkan harumnya bau surga di hari kiamat.” [Dekeluarkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang hasan]

Tetapi kalau ada orang yang mengatakan bahwa saya ingin mendapatkan syahadah (MA atau Doktor, misalnya) bukan karena ingin mendapatkan dunia, tetapi karena sudah menjadi peraturan yang tidak tertulis kalau seseorang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi, segala ucapannya menjadi lebih didengarkan orang dalam menyampaikan ilmu atau dalam mengajar. Niat ini - insya Allah - termasuk niat yang benar.

2. Untuk menghilangkan kebodohan dari dirinya dan orang lain.

Semua manusia pada mulanya adalah bodoh. Kita berniat untuk menghilangkan kebodohan dari diri kita, setelah kita menjadi orang yang memiliki ilmu kita harus mengajarkannya kepada orang lain untuk menghilang kebodohan dari diri mereka, dan tentu saja mengajarkan kepada orang lain itu dengan berbagai cara agar orang lain dapat mengambil faidah dari ilmu kita.

Apakah disyaratkan untuk memberi manfaat pada orang lain itu kita duduk dimasjid dan mengadakan satu pengajian ataukah kita memberi manfa’at pada orang lain dengan ilmu itu pada setiap saat? Jawaban yang benar adalah yang kedua; karena Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :

“Sampaikanlah dariku walaupun cuma satu ayat (HR: Bukhari)

Imam Ahmad berkata: Ilmu itu tidak ada bandingannya apabila niatnya benar. Para muridnya bertanya: Bagaimanakah yang demikian itu? Beliau menjawab: ia berniat menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari orang lain.

3. Berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at.

Sudah menjadi keharusan bagi para penuntut ilmu berniat dalam menuntut ilmu untuk membela syari’at. Karena kedudukan syari’at sama dengan pedang kalau tidak ada seseorang yang menggunakannya ia tidak berarti apa-apa. Penuntut ilmu harus membela agamanya dari hal-hal yang menyimpang dari agama (bid’ah), sebagaimana tuntunan yang diajarkan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam. Hal ini tidak ada yang bisa melakukannya kecuali orang yang memiliki ilmu yang benar, sesuai petunjuk Al-Qor’an dan As-Sunnah.

4. Lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat.

Apabila ada perbedaan pendapat, hendaknya penuntut ilmu menerima perbedaan itu dengan lapang dada selama perbedaan itu pada persoalaan ijtihad, bukan persoalaan aqidah, karena persoalan aqidah adalah masalah yang tidak ada perbedaan pendapat di kalangan salaf 1). Berbeda dalam masalah ijtihad, perbedaan pendapat telah ada sejak zaman shahabat, bahkan pada masa Rasulullah Sholallahu Alaihi Wa Sallam masih hidup. Karena itu jangan sampai kita menghina atau menjelekkan orang lain yang kebetulan berbeda pandapat dengan kita.

5. Mengamalkan ilmu yang telah didapatkan.

Termasuk adab yang tepenting bagi para penuntut ilmu adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh, karena amal adalah buah dari ilmu, baik itu aqidah, ibadah, akhlak maupun muamalah. Karena orang yang telah memiliki ilmu adalah seperti orang memiliki senjata. Ilmu atau senjata (pedang) tidak akan ada gunanya kecuali diamalkan (digunakan).

6. Menghormati para ulama dan memuliakan mereka.

Penuntut ilmu harus selalu lapang dada dalam menerima perbedaan pendapat yang terjadi di kalangan ulama. Jangan sampai ia mengumpat atau mencela ulama yang kebetulan keliru di dalam memutuskan suatu masalah. Mengumpat orang biasa saja sudah termasuk dosa besar apalagi kalau orang itu adalah seorang ulama.

7. Mencari kebenaran dan sabar

Termasuk adab yang paling penting bagi kita sebagai seorang penuntut ilmu adalah mencari kebenaran dari ilmu yang telah didapatkan. Mencari kebenaran dari berita berita yang sampai kepada kita yang menjadi sumber hukum. Ketika sampai kepada kita sebuah hadits misalnya, kita harus meneliti lebih dahulu tentang keshahihan hadits tersebut. Kalau sudah kita temukan bukti bahwa hadits itu adalah shahih, kita berusaha lagi mencari makna (pengertian ) dari hadits tersebut. Dalam mencari kebenaran ini kita harus sabar, jangan tergesa-gasa, jangan cepat merasa bosan atau keluh kesah. Jangan sampai kita mempelajari satu pelajaran setengah-setengah, belajar satu kitab sebentar lalu ganti lagi dengan kitab yang lain. Kalau seperti itu kita tidak akan mendapatkan apa dari yang kita tuntut.

Di samping itu, mencari kebenaran dalam ilmu sangat penting karena sesungguhnya pembawa berita terkadang punya maksud yang tidak benar, atau barangkali dia tidak bermaksud jahat namun dia keliru dalam memahami sebuah dalil.Wallahu ‘Alam.

Kamis, 14 Januari 2010

AGENDAKU SELAMA LIBURAN


Jum'at, 1 Januari 2010
05:00, Sholat shubuh, membereskan tempat tidur dan mandi
06:30, sarapan pagi, dan beres-beres rumah
09:00, berangkat ke Lahat utuk menghadiri pernikahan Tante pada hari sabtu dan minggu
12:00, istirahat, dan makan siang
13:00, sampai Lahat tepatnya d rumah nenek dan sholat dzuhur
13:30, istirahat
15:00, jalan-jalan ke Ribang Kemambang
16:30, pulang ke rumah
17:00, mandi dan menonton tv
20:00, membantu memasak kue
21:00, tidur

Kamis, 10 Desember 2009

akherny ulangan slesai plohhh

Minggu, 29 November 2009

Biodata

Nama : Meyka Lestari
Kelas : 9.4
Alamat : Comp R.S Ernaldi Bahar no. 992
Fs : miLkshAke_speCial@yahoo.com
FB : zhona_meiikha@yahoo.com
e-mail : meyka.smp19@yahoo.com